Rapat Komisi II Bahas Hotel Atlet Samarinda dan Hotel Royal Suite Balikpapan

oleh -172 Dilihat
oleh

Tidak ingin anggaran yang dibiayai APBD Kaltim Kembali terkesan mubazir, Komisi II DPRD Kaltim meminta agar pengelolaan terhadap aset milik Pemerintah Provinsi Kaltim itu benar-benar maksimal.

FOKUS BERITA KALIMANTAN TIMUR – Tak kujung memberikan manfaat pada daerah, Hotel Atlet Kompleks Gor Kadrie Oening Samarinda telah berbenah dan melakukan perbaikan infrastruktur dengan menelan biaya Rp 111 miliar.

Tidak ingin anggaran yang dibiayai APBD Kaltim Kembali terkesan mubazir, Komisi II DPRD Kaltim meminta agar pengelolaan terhadap aset milik Pemerintah Provinsi Kaltim itu benar-benar maksimal.

Ketua Komisi II DPRD Kaltim Sabaruddin Panrecalle menuturkan sudah saatnya pemerintah fokus dalam pembenahan seluruh aset guna memberikan manfaat bagi daerah, serta mengevaluasi aset-aset yang hanya membebani APBD.

Ia menjelaskan, hotel atlet merupakan salah satu aset Pemprov Kaltim yang memiliki nilai potensi ekonomi yang cukup menjanjikan. “Secara hitungan kasar saja dengan sewa kamar standar Rp 450 ribu dikalikan 273 kamar, dalam setahun bisa menghasilkan miliaran rupiah,”kata Sabaruddin Panrecalle saat memimpin rapat Komisi III dengan Dispora, Biro Hukum, BPKAD, Biro Umum, Bapenda, dan PU Kaltim, Senin (28/4/2025).

Kendati demikian, pihaknya mengakui masih banyak fasilitas yang perlu untuk dibenahi agar sesuai dengan standar hotel berbintang. Agar maksimal rapat sepakat merekomendasikan agar hotel atlet dikelola langsung BUMD atau instansi terkait.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Kaltim Sapto Setyo Pramono mengatakan pertemuan juga menyepakati untuk meminta PU Kaltim melakukan perencanaan kebutuhan fasilitas standar hotel bintang empat di hotel atlet.

Selain itu, terkait aset Pemprov Kaltim yakni Hotel Royal Suite Balikpapan, rapat menyepakati meminta agar melakukan penutupan baik secara permanen atau sementara sampai batas waktu tidak ditentukan.

“Rekomendasikan untuk membentuk Pokja dalam rangka percepatan pengelolaan aset Kaltim, karena masih bayak aset yang perlu di evaluasi. Termasuk aset Kaltim di Maloy,”tutur Sapto pada acara yang dihadiri Sekretaris Komisi II Nurhadi Saputra, Anggota Komisi III Muhammad Husni Fahruddin, Andi Muhammad Afif Rayhan Harun, Guntur, dan Yonavia.(Adv)

Penulis : Hn Gea