Hal itu pun membuat kondisi mata Zhang tidak lagi normal dan penglihatannya terganggu.
FOKUS BERITA NASIONAL – Seorang wanita asal China mengalami kejadian mengerikan usai menjalani operasi plastik. Wanita bernama Zhang tersebut mengalami kesalahan prosedur usai operasi kelopak mata, hingga bola matanya terjahit ke kulit.
Hal itu pun membuat kondisi mata Zhang tidak lagi normal dan penglihatannya terganggu. Zhang menjalani blepharoplasty atau operasi kelopak mata pada 2021, di sebuah klinik kecantikan medis. Zhang mengeluarkan biaya 30,000 yuan atau sekitar Rp 64,8 juta untuk operasi tersebut.
Namun bukannya menjadi lebih baik, kini ia harus mengalami kecacatan. Padahal operasi tersebut terbilang umum dan salah satu jenis operasi yang banyak dilakukan wanita Asia agar tampilan mata mereka tampak lebih besar.
Prosedur ini dapat berupa pengangkatan lemak, pemotongan kulit kelopak mata berlebih, atau epicanthoplasty (memperlebar sudut mata). Zhang sendiri menjalani operasi kelopak mata ganda agar matanya terlihat lebih proporsional.
Ia mengaku awalnya sudah merasa tak nyaman saat menjalani operasi tersebut. Namun ia memutuskan untuk melanjutkannya hingga operasi selesai. Namun ia syok saat mengetahui bola matanya ikut terjahit bersama kulit di ujung luar matanya.
Ia pun mengeluhkan kondisi tersebut dan dokter mencoba menenangkannya dengan berkata semua baik-baik saja. Dokter berdalih hal itu hanya efek samping pascaoperasi ang perlahan-lahan akan hilang. Namun bukannya hilang, malah penglihatan Zhang yang menjadi kabur serta pergerakan bola mata yang jadi terbatas.
“Setelah jahitannya dilepas, saya melihat ada sambungan seperti benang antara bola mata saya dan sudutnya. Dokter bedah, direktur rumah sakit Wang, meyakinkan saya bahwa tidak ada masalah serius dan menawari saya operasi lagi untuk memisahkannya,” katanya, seperti dikutip dari Oddity Central.
Ia pun menjalani operasi lanjutan namun operasi tersebut juga tak berhasil hingga membuat mata kirinya meradang. seminggu setelah operasi, bola mata dan sudut matanya menyatu kembali.
Akibatnya, ia hanya bisa menggerakkan matanya ke samping dengan menolehkan kepala. Ia berharap bisa menjalani operasi perbaikan di rumah sakit di Shanghai namun tak memiliki dana yang cukup. Hal itu membuatnya depresi.
Zhang juga menuntut uangnya kembali karena operasi yang gagal, namun dokter di klinik tersebut menolak dan menawarkan ganti rugi hanya 10.000 yuan tau sekitar Rp 21,6 juta.
“Saya minta dikembalikan 30.000 yuan, tapi dia bilang itu terlalu banyak. Dia hanya menawarkan 10.000 yuan, yang bahkan tidak cukup untuk menutupi biaya perjalanan saya ke Shanghai. Selain itu, dia terus menunda pembayarannya, dan sekarang sudah dua tahun,” tutur Zhang.
Ia pun kini harus bergantung pada obat tetas mata setiap hari dan tak lagi bisa menggerakkan matanya untuk melihat ke samping. operasi itu juga berdampak buruk pada kesehatan mental Zhang hingga ia mengalami stres dan berjuang melawan depresi.
Sumber : detik.com