Mahmud mengatakan, kerjasama tersebut sebetulnya untuk warga binaan yang putus sekolah, dan disini MUI dan Lapas Cikarang bekerjasama untuk mereka yang putus sekolah mengejar paket SD SMP dan SMA untuk melanjutkan pendidikannya.
FOKUS BERITA KABUPATEN BEKASI – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bekasi telah bekerjasama dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cikarang untuk Warga Binaan atau Narapidana Lapas Cikarang. Hal tersebut ditandatangi dan disepakati kedua belah pihak didalam rangkaian acara Halal Bi Halal yang dilakukan oleh MUI Kabupaten Bekasi di Gedung Swatantra Wibawa Mukti Kabupaten Bekasi. Pada Kamis (24/04/25).
Ketua MUI Kabupaten Bekasi, Mahmud mengungkapkan, melihat kondisi Lapas Cikarang saat ini, memang pembinaan ada, tapi kan terbatas dengan macam-macam. Dirinya melihat banyak penghuni Lapas Cikarang yang umurnya masih muda dan bahkan dibawah umur, usia tersebut sebetulnya masih masa – masa produktif yang harus diperhatikan.
“Maka dari itu saya berinisiatif untuk melakukan kerja sama dengan Kalapas untuk ikut membina penghuni Lapas, yang terutama saya lihat penghuni Lapas yang usianya produktif yang muda – muda yang saya lihat-lihat banyak yang usianya masih mengemban Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang hukumannya 5 tahun, istilahnya banyak yang putus sekolah, kan harus dibina dan diperhatikan sekolahnya,” ujar Mahmud kepada wartawan seusai kegiatan Halal Bi Halal MUI Kabupaten Bekasi.
Mahmud mengatakan, kerjasama tersebut sebetulnya untuk warga binaan yang putus sekolah, dan disini MUI dan Lapas Cikarang bekerjasama untuk mereka yang putus sekolah mengejar paket SD SMP dan SMA untuk melanjutkan pendidikannya.
“Yang masih muda – muda dan ada yang usia SMP masuk ke lapas kenanya 5 tahun, kalau dia warga binaan kaga di bina kaga dapat ijasah ga dapat segala macam, ketika dia keluar kerja juga bingung, sekolah lagi kaga mungkin mau, karena temannya yang diluar udah pada lulus, ketika dia kaga punya apa – apa, dia akan kembali lagi ke komunitas nya, tukang obat kembali ke obat dan lainnya,” katanya.
Oleh karenanya, menurut Mahmud, dirinya terdorong untuk mengadakan program paket kalau SMP pake B kalau SMA paket C. Karena nanti dia keluar punya ijazah.
“Kan begitu kalau dia punya ijazah dia punya peluang mencari pekerjaan, kalau sekarang keluar bebas begitu ajah tanpa ijazah kaga Mungkin Dia sekolah lagi, yang pasti dia akan bergabung lagi sama komunitasnya lagi, besok bisa jadi pengedar. Kita usahakan jangan sampai dia kembali lagi,” tegasnya.
Program ini, kata Mahmud, berlaku untuk semua muslim maupun non muslim. Kalau Lapas kan punya keterbatasan kalau MUI bisa ke mana saja, kalau kurang bisa ngomong ke Bupati Bekasi.
“Kita mau dengan adanya program ini Bekasi bisa aman, dan kita pengen Kabupaten Bekasi aman, nyaman Kabupaten Bekasi bisa bangkit maju sejahtera dan kita juga akan membuatkan program dari 1400 orang penghuni Lapas Cikarang yang beragama muslim ketika keluar dia bisa mengaji dan kita dorong program keagamaan juga agar akhlak mereka baik,” tutupnya.
Sementara itu, Kalapas Kelas IIA Cikarang, Urip Dharma Yoga mengatakan, berawal dari kegiatan di Bulan Ramadhan kemarin pihaknya mengundang Ketua MUI Kabupaten Bekasi, Mahmud dan banyak juga yang pihaknya undang dalam acara tersebut.
“Kami mengadakan acara pesantren kilat pada bulan puasa kemarin di Lapas Cikarang selama tiga Minggu, Alhamdulillah santri yang mengikuti acara tersebut berjumlah ratusan sampai masjid itu tidak muat sampai aula pondok pesantren dikami itu juga tidak muat,” ujarnya.
Kata Urip dalam kegiatan tersebut banyak sekali peminatnya, sangat sayang kalau potensi tersebut tidak digali lagi.
“Kalau kita tidak buatkan program lagi sangat disayangkan, walaupun setiap hari kegiatan keagamaan di Lapas berjalan. Tapikan untuk program santri pesantren ini kan harus ada momen.
Dalam hal ini pihaknya akan mengadakan program kejar paket bagi yang tidak tamat SD SMP SMA, nanti disitu akan kita cari dan MUI akan semaksimal mungkin untuk membuatkan program kejar paket itu
“Semua warga binaan lapas akan dilakukan kejar paket sampai setara dengan SMA. Artinya dari semangat ketua MUI tentu saja dirinya tidak mungkin menyambutnya dengan tidak gembira. Dengan ini menurut kami mereka MUI Kabupaten Bekasi telah membantu kami, jelas kami dukung dan menyambut baik program tersebut,” katanya.
Penulis : Bakhtiar