Kunjungi Bantar Gebang, Gus Ipul Bermain Tenis Meja Bersama Siswa Berprestasi

oleh -20 Dilihat
oleh

Kementerian Sosial melalui Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi juga mengadakan kampanye sosial pencegahan perundungan dan kekerasan. Kampanye tersebut bertujuan untuk mencegah perundungan dan kekerasan di kalangan pelajar yang saat ini makin marak terjadi di Indonesia.

FOKUS BERITA KOTA BEKASI – Dalam kunjungannya ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang pada Senin (30/09/2024), Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) juga mengunjungi SDN Sumur Batu II di Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi. Kedatangan Gus Ipul langsung disambut meriah oleh para siswa dan siswi serta jajaran guru.

Gus Ipul pun menyapa wajah-wajah penuh semangat itu sambil memberikan pesan sekaligus doa kepada mereka agar bisa menuntut ilmu setinggi-tingginya. “Belajarlah setinggi-tingginya. Lulus SD teruskan ke tingkat SMP, ke Tingkat SMA dan nanti bisa kuliah. Bisa mendapatkan ilmu yang cukup dan nanti akan mengabdi untuk bangsa dan negara,” ujar Gus Ipul yang diamini seluruh anak-anak yang hadir di lapangan SDN Sumur Batu II.

Usai menyapa anak-anak dan para guru, Gus Ipul juga menyerahkan bantuan berupa 49 paket perlengkapan olahraga dan edukasi kepada perwakilan siswa. Bahkan, Gus Ipul juga sempat bermain tenis meja bersama Muhammad Abimanyu Hasan (11). Bocah yang duduk di bangku kelas 5 tersebut mengalahkan Gus Ipul dalam pertandingan tenis meja singkat.

Abi yang sudah belajar bermain tenis meja sejak kecil ini pernah menjuarai Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) di Kecamatan Sumur Batu. Ia tak menyangka bisa bermain tenis meja melawan Menteri Sosial. “Seneng tapi grogi banget. Enggak pernah kebayang bisa main bareng sama Pak Menteri,” ujarnya malu.

Selain menyerahkan bantuan perlengkapan olahraga dan edukasi, Kementerian Sosial melalui Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi juga mengadakan kampanye sosial pencegahan perundungan dan kekerasan. Kampanye tersebut bertujuan untuk mencegah perundungan dan kekerasan di kalangan pelajar yang saat ini makin marak terjadi di Indonesia.

Kepala sekolah SDN Sumur Batu II Tanti Setiyarini mengungkapkan dari 630 siswa di SDN Sumur Batu II, orang tua 60 persen siswa bekerja sebagai pemulung. Sedangkan 30 persennya tinggal di bedeng. Banyak di antaranya yang sering tidak masuk sekolah. Karenanya, Tanti sangat bersyukur dengan bantuan perlengkapan olahraga dan edukasi tersebut. Ia berharap para muridnya semakin semangat bersekolah dengan adanya berbagai macam alat permainan itu.

Tanti juga sangat berterima kasih kepada Kemensos dengan adanya kampanye pencegahan perundungan yang juga sejalan dengan upaya mereka dalam mencegah kekerasan di sekolah. “Semua ini sangat bermanfaat. Anak-anak selalu kita ingatkan untuk tidak melakukan kekerasan terhadap teman karena perundungan itu tidak hanya fisik, tapi juga verbal. Kami selalu mengingatkan,” pungkas Tanti.