FBN|BANDUNG.Kendaraan Piar Pratama.S.H. Ketua Komite Pencegahan Korupsi (KPK) di rusak orang tidak dikenal ini merupakan sebuah ancaman.Baleendah Kabupaten Bandung.Selasa (20/7/20)
Kendaraan Piar Pratama.S.H. Ketua Komite Pencegahan Korupsi (KPK) di rusak orang tidak dikenal saat melintasi jalur Baleendah Kabupaten Bandung sekitar pukul 3.00 dini hari.
Nasib naas dialami oleh Piar Pratama SH yang merupakan ketua umum lembaga Komite Pencegahan Korupsi Jawa Barat (Kpk-Jabar). mobil yang dikendarai nya bersama direktur Komunikasi informasi KPK Jabar mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan.
Upaya penyerangan dari 2 orang yang tidak dekenal dengan menggunakan kendaraan motor RX king tanpa plat nomor dan dengan muka tertutup helm dan dua orang tersebut memakai pakaian jaket serba hitam kejadian tersebut terjadi pada Senin dini hari kurang lebih pukul 3.00 dini hari diseputaran setelah melewati tugu baleendah kab Bandung.
“Pihaknya menjelaskan terkait penyerangan yang menggunakan Motor berusaha nyerempetin motornya dan memukul kendaraan dengan tongkat besi kearah pintu depan sebelah kiri hingga sepion kendaraan pun patah dan body mobil serta pintunya rusak “kata Piar .
“Saya bingung karena kejadian tersebut secara tiba tiba dan saat kami minggir untuk berhenti orang yang menggunakan motor tersebut pergi begitu saja hal ini tentunya membuat pertanyaan besar modus dan maksud pengendara motor tersebut apa,dan sisi lain Piar juga akan membentuk tim investigasi sendiri bilamana dapat bukti akan di laporkan lansung kepada pihak kepolisian.”tambahnya
Selanjutnya Piar menambahkan bahwa selama ini baik pribadi nya atau KPK Jabar tidak mempunyai musuh dan tidak pernah memerintahkan jajaran nya baik pusat maupun daerah melakukan perbuatan anarkis bahkan bila ada yang membuat tindakan premanisme Piar sendiri tidak akan mentolelir bahkan akan lansung memecat dan mengeluarkan nya dari keanggotaan lembaga karena tindakan melawan hukum anarkis dan premanisme tidak dibenarkan.
Terkait hal yang dialaminya tim investigasi KPK Jabar akan tetap mengusut sampai tuntas hal ini menurutnya suatu bentuk ancaman.”tegasnya (Deni/Red)
