FOKUS BERITA BANGKINANG – Menjelang penerapkan sistem Single Salary atau gaji tunggal bagi kalangan aparatur sipil negara (ASN), para dokter Spesialis Rumah Sakit UMUM Daerah Bangkinang (RSUD) silaturahmi dengn Pj Bupati Kampar H Mhd Firdaus,SE,MM, Senin (20/11/2023).
Dalam silaturahmi dengan Pj Bupati kampar yang dilaksanakan diruang rapat Bupati kampar lantai II Kantor Bupati tersebut, para dokter dipimpin langsung Plt Direktur dr Delfan Fikri.
Dalam silaturahmi atau Audiensi tersebut, membahas berbagai masalah pelayanan RSUD Bangkinang termasuk akan diberlakukannya gaji tunggal. Gaji tunggal sendiri dimaksudkan untuk memperbaiki manajemen ASN khususnya di bidang kesejahteraan.
Dimana dengan adanya gaji tunggal, tunjangan kinerja yang biasa diterima PNS akan dihapus dan diganti dengan total reward. Untuk itu, jelas nantinya bagi dr spesialis hal ini akan mengurangi pendapatan meraka. Karena mereka hanya akan menerima satu bentuk pendapatan, yang terdiri dari berbagai komponen pendapatan yang berbeda.
Pj Bupati Kampar menjelaskan, bahwa Sistem gaji tunggal yang akan diterapkan akan terdiri dari unsur jabatan (gaji) dan tunjangan (kinerja dan kemahalan). Ini sudah menjadi kewenangan pemerintah pusat yang harus kita jalankan.”ucap Pirdaus”.
Selanjutnya, pelayanan terkait di RSUD termasuk pelayanan dari para dokter termasuk dr spesialis. Firdaus berharap agar terus meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Terkait sarana dan prasarana yang dibutuhkan di RSUD termasuk kelanjutan pembangunan gedung inap, Firdaus akan berupaya mencari jalan keluar dan akan melakukan irigasi sesuai dengan aggaran yang ada.
Sementara itu Plt Direktur dr Delfan Fikri mewakili dr spesialis RSUD, pada kesempatan itu berharap kepada Pj Bupati kampar dalam dalam menyediakan kebutuhan para dokter, maupun perawat lainnya.
Perlu diketahui bersama, dalam mrningkatkan RSUD Bangkinang naik ke Tipe B. Kita harus memiliki diatas 200 kamar inap, atau dengan cara melanjutkan gedung tiga lantai yang masih terbemgkalai dengan kisaran anggraran sampai operasioal lebih kuramg Rp 19 miliar.
Penulis: Herma
Editor: A Uban