Saptonan Ing Sangkala Buana, menampilkan konsep sederhana, menyajikan sebuah pertunjukan ala “Ngamen” yang akan menampilkan tarian kreasi dan kesenian khas Cirebon, diantaranya adalah Tari Jaipong, Sintren dan Berokan.
FOKUS BERITA CIREBON – Forum Komunikasi Pencinta Sejarah Seni Dan Budaya Cerbon ( FORKO PANCER ) kembali hadir dengan nuansa berbeda. Dikemas dalam bentuk “Ngamen”, konsepnya adalah untuk menghibur masyarakat melalui penampilan kesenian tradisional.
Saptonan Ing Sangkala Buana, menampilkan konsep sederhana, menyajikan sebuah pertunjukan ala “Ngamen” yang akan menampilkan tarian kreasi dan kesenian khas Cirebon, diantaranya adalah Tari Jaipong, Sintren dan Berokan.
“sudah lama kami tidak ngumpul bareng, kami kangen dengan suasana yang penuh keceriahan dengan menghibur masyarakat sambil mengasah bakat dan kemampuan penari-penari membawakan tarian tradisional dan kesenian khas Cirebon yang penuh magis dan dianggap sakral yaitu Sintren”kata Tim Pelaksana Kegiatan yang juga Bendahara FORKO PANCER, Kang Ahmad Jamhari.
Ahmad Jamhari menegaskan bahwa,”sebagai wadah penggiat dan pelestari seni budaya, FORKO PANCER selalu memberikan ruang khusus kepada setiap sanggar untuk berkolaborasi dalam kegiatan seni budaya, bahwa FORKO PANCER siap memfasilitasi sanggar sanggar seni yang ada di Cirebon”.
Rencananya pada hari Sabtu, 17 Mei 2025, FORKO PANCER mengadakan kegiatan sederhana yang bertajug “Saptonan Ing Sangkala Buana” yang menampilkan Sanggar NAWASENA BUDAYA dengan sajian tari kreasi Jaipongan, sanggar PAWANG TELIK dengan kesenian SINTREN juga penampilan khusus dari keluarga besar PAPIH TANTO.
Acara tersebut menurut rencana akan digelar Alun-Alun Sangkala Buana Kasepuhan pada pukul 15.30 – 17.30 WIB.
Ketua Umum FORKO PANCER, yang akrab dipanggil Mama Dido mengatakan bahwa, inti dari acara Saptonan Ing Sangkala Buana adalah menggali potensi para pelaku seni budaya, menguji mental dan keberanian penari sanggar untuk tampil diluar dan berinteraksi dengan masyarakat, disamping menjadi ajang kreasi penari. Dan tentunya bertujuan melestarikan kesenian tradisional Cirebon yang dianggap tarian penuh magis dan sakral yang mempunyai nilai sejarah, karena kesenian Sintren dan Berokan tercipta dari sebuah proses sejarah yang panjang.
Penulis : dg