KARAWANG – FBN | Dugaan penyalah gunaan narkotika oleh ANT (23) yang sebelumnya sempat membuat heboh Karawang, karena ANT merupakan anak dari AJ salah satu pejabat tinggi di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang.
Namun setelah di lakukan penggeledahan di kediaman ANT yang berlokasi di Desa Sukaharja, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang tidak di temukan jenis narkoba apa pun. Hanya di temukan dua buah alat hisap sabu berbentuk sedotan pipet, dan korek api gas.
Tingkat keingin tahuan masyarakat perihal kelanjutan kasus ANT rupanya masih sangat tinggi. Seperti halnya yang pernah di pertanyakan oleh Endang Nupo Ketua Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Anti Narkotika Indonesia (DPC GANN) Karawang di salah satu Media Massa.
Praktisi hukum yang juga sebagai pemerhati politik dan pemerintahan, H. Asep Agustuan, SH. MH, merasa heran pada pihak – pihak yang seolah masih mempertanyakan soal kelanjutan masalah tersebut.
Asep Kuncir (Askun) sapaan akrab laki – laki yang selalu berpenampilan perlente ini mengatakan. “Persoalan ANT sudah selesai dan kita selaku masyarakat sebaiknya percayakan penuh pada lembaga yang berkompeten menanganinya, yaitu Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Karawang.”, Tandasnya.Sabtu(11/07/2020).
“Sebenarnya dengan dua kali test urine di nyatakan negatif pun sudah dapat menjawab rasa penasaran publik. Artinya, ANT ini bukan merupakan pengguna aktif atau dengan istilah lain biasa di sebut sebagai pecandu. Kenapa sih harus terus di besar – besarkan?”, Herannya.
“Bahkan dari hasil pemeriksaan juga sudah dapat di simpulkan, bahwa ANT hanya sebagai korban dan patut di bantu dengan cara di pulihkan dari segi medis. Atas dasar assessment tersebut pula, ANT hanya cukup di rehabilitasi sesuai Pasal 58 Undang Undang Nomot 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.”, Tegas Askun.
“Kalau mau fokus pada pemberantasan narkotika, kenapa tidak sekalian saja lakukan test urine terhadap seluruh pejabat yang berada di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang. Agar pemberantasan narkoba di awali dari Pemerintahan dulu.”, Sarannya.
“Yang membuat saya heran dan tidak habis pikir? Kenapa fokus pada ANT saja yang notabene hanya sebatas korban dari peredaran narkoba yang di edarkan oleh kurir dan bandar – bandar besar? Padahal belum lama ini juga saya mendapat informasi, di dapatkan sabu beserta alat hisapnya yang di sertai dengan di temukannya sejumlah uang palsu senilai Rp 200 juta.”, Terang Askun.
“Kenapa itu sepi – sepi saja, dan tidak menjadi konsentrasi perhatian pegiat anti narkotika? Semestinya di pertanyakan juga dong. Itu jelas di temukan barang bukti sabunya yang di sertai dengan adanya dugaan peredaraan uang palsu yang mencapai ratusan juta rupiah.”, Pungkasnya.
Reporter : (Topan)